AT. Sijabat
23 Juni 2009
Meraih SUARA
AT. Sijabat
INDAH PADA WAKTUNYA
Lahir, Balita, Anak-anak, Dewasa, Menikah, sampai meninggalkan dunia adalah proses standar kehidupan manusia। Susah dan senang sebagai bunga-bunga kehidupan yang harus dijalani dan kita tidak mengetahui rencana Tuhan yang Maha Kuasa, yang pasti pada saat kita masih diberikanNya Napas kehidupan haruslah kita manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Jangan ambisius, optimis, terus belajar, bijak mengambil keputusan merupakan petuah orangtua yang harus ditauladani pada saat susah dan senang. Meminjam Bahasa Batak : ‘Dang Botoonmu Nuaeng, Botoonmu Haduan (Kita tidak mengetahui sekarang, akan kita ketahui mendatang) merupakan PR setiap manusia untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Bagi kita yang sudah berumah tangga atau telah bekerja mungkin bertanya : Apakah saya mampu menyekolahkan anak yang lebih tinggi dari sekolah saya ? Apakah saya mampu membeli mobil ? Apakah saya mampu membeli rumah ? Apakah saya mampu hidup rukun dengan keluarga dan tetangga serta kerabata kerja ? Apakah saya bisa KDH atau Top Ten di institusi bekerja ? dan lain sebagainya, senior saya berkata “ kamu bisa “ .............
Lakukan yang tidak dilakukan orang lain (ide kreatif), sabar, jangan mudah menyerah, tutur bahasa yang baik, cari informasi, berteman dengan semua suku/ras, optimalkan sumberdaya, jangan lupa saving, buat progress report, dan berdoa akan bermuara kepada “ Indah pada Waktunya “।
A.T. Sijabat
MEMILIH dari antara 3
Jangan bingung memilih yang pertama, yang kedua atau yang ketiga. Tipnya sangat mudah, PERTAMA buat tabel : tulis untung dan rugi pada baris teratas dan tulis urutan pertama, kedua, ketiga pada kolom pertama. KEDUA update data-data yang akan dipilih (media cetak, informasi dan inter face) masing-masing opsi. KETIGA pengisian tabel masing-masing urutan untuk untung dan rugi (hasil data-data). KEEMPAT berikan bobot masing-masing untung dan rugi dari 0 s/d 10 dari setiap urutan. KELIMA agregat untung dan rugi (agregat untung tertinggi adalah prioritas pilihan dan agregat rugi tertinggi adalah resiko tertinggi apabila memilih). Selamat memilih pada hari H.
AT. SijabatMewujudkan KEMAJEMUKAN KOTA PEMATANG SIANTAR Yang RUKUN dan DAMAI
Kota Pematang Sianatar yang dimekarkan dari Kabupaten Simalungun adalah tempat kelahiran penulis, mengenyam pendidikan SD, SLTP, SLTA dan telah berumah tangga dan sampai sekarang masih tinggal di Kota Pematang Siantar।
Mengapa majemuk ? Karena aktivitas sosial, pekerjaan, agama dan penghuninya dalah heterogen. Sehingga sifat dari berbagai suku/ras dapat dilihat di kota tercinta ini. Tapi yang menjadi pertanyaannya, bagaimana memanage ini semua ? Jangan dulu Top Leader, tapi bagaimana pribadi lepas pribadi ?
Tetangga, personil tempat bekerja, dan lain komunitas rutin yang kita hadapi haruslah bijak berinteraksi agar tidak salah pengertian dan saling menghormati serta bisa sahabat semua orang. Benar kita perbuat akan tetapi salah pendapat orang lain atau sebaliknya Salah kita perbuat akan tetapi ada orang menganggap perbuatan tersebut adalah benar sehingga interprestasi orang adalah berbeda dengan yang lainnya. Yang terpenting mari berbuat yang terbaik sesuai standar dan norma-norma kehidupan untuk mewujudkan Kemajemukan Kota Pematang Siantar yang Rukun dan Damai.
AT. Sijabat